Jumat, 26 Desember 2014

MAKALAH SHOLAWAT



SHOLAWATAN 


BAB I
I.                   Latar Belakang
Bersholawat kepada Nabi Muhammad  SAW merupakan salah satu ibadah yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat besar pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan dicontohkan oleh beliau.
Berawal dari masalah ini, saya akan mencoba membahas tata cara mengenai membaca sholawat agar bernilai ibadah.

II.                Rumusan dan Topik Pembahasan
Dalam penulisan ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan sholawat, yakni berupa pengertian sholawat, dalil yang mensyari’atkan bersholawat, cara bersholawat yang benar dan hukum membacanya, faedah dan keutamaan shalawat kepada rasulullah.
III.             Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada pembaca mengenai pengertian sholawat, dalil yang mensyari’atkan bersholawat, cara bersholawat yang benar dan hukum membacanya, faedah dan keutamaan shalawat kepada rasulullah.






BAB II
A.    PENGERTIAN SHOLAWAT
Sholawat menurut bahasa ialah ada dua makna yakni do’a atau mendoakan agar diberkahi, adapun yang kedua ialah beribadah kepada Allah SWT semata-mata untuk mencari ridoNya. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 103
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Adapun menurut istilah sholawat merupakan puji-pujian yang ditujukan kepada baginda Rasulullah saw, sesuai dengan firman Allah SWT yang tercantum dalam surat al-Ahzab ayat 56

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Al-Hafizh ibn Katsir menyatakan dalam Tafsirnya, maksud dari ayat ini adalah hamba Allah SWT mengabarkan kepada para hamba-Nya mengenai kedudukan hamba dan Nabi-Nya di sisi-Nya dihadapan penghuni alam atas (langit). Bahwa Dia memuji-mujinya dihadapan para malaikat yang didekatkan dan bahwa para malaikat juga bersholawat kepada beliau. Kemudian Allah SWT memerintahkan penghuni alam bawah (bumi) untuk mengucapkan sholawat dan taslim kepada beliau, sehingga berkumpullah pujian dari penghuni kedua alam tersebut seluruhnya kepada beliau[1]
“Dengan ayat ini Allah memuliakan Rasul-Nya baik semasa hidup maupun setelah beliau wafat, disebutkan pula kedudukan beliau; selain itu dengan ayat ini pula Allah membersihkan seluruh kesalahan diri dan keluarga beliau. Sehingga, makna shalawat Allah atas beliau adalah rahmat dan ridha-Nya, adapun shalawat dari malaikat adalah do’a dan istighfar, sedangakan shalawat dari umatnya adalah do’a dan menghormati serta mengagungkan perintahnya”, ungkap Imam al-Qurthuby dalam tafsirnya
Tentang makna sholawat menurut Imam Bukhari dalam shohihnya “abul ‘Aliyah berkata sholawat Allah kepada beliau adalah pujian-Nya kepada beliau dihadapan para malaikat. Adapun sholawat para malaikat kepada beliau adalah bermakna do’a[2].
Adapun diantara hadits-hadits yang mensyari’atkan perintah untuk bersholawat kepada Rasulullah adalah sebagai berikut
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : لا تجعلوا بيوتكم ولا تجعلوا قبري عيدا و صلوا عليّ فإنّ صلاتكم تبلغني حيث كنتم

Dari Abu Hurairah bersabda: “ Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian kunuran, dan jangnalah kalian menjadikan kunuranku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalaian berada”. (HR. Abu Daud) dengan sanad Hasan
B.     DALIL YANG MENSYARI’ATKAN BERSHOLAWAT
Diantara hak Nabi yang disyari’atkan Allah  atas umatnya adalah agar mereka mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Alllah dan para malaikatNya telah bershalawat kepada beliau dan Allah  memerintahkan kepada hamba-Nya agar mengucapkan shalawat dan taslim (mengucapkan salam) kepada beliau.
Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .”(al-Ahzab : 56)

Ibnu Abi Hatim, Abu Syaikh dan Ibnu Marduwaih telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa bani isroil berkata kepada Musa  “Apakah Robbmu bershalawat kepadamu?” Maka Allah berseru kepada Musa, “Wahai Musa jika mereka bertanya kepadamu apakah Robbmu bershalawat kepadamu, maka katakanlah ya!Aku dan para malaikatKu bershalawat kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Ku”. Maka turunlah kepada Rasulullah  ayat ini
Bahwasannya Allah telah mengagungkan Rasul-Nya, di dunia berupa ditinggikannya nama beliau dan tampak jelas agama yang dibawanya di muka bumi dan langgengnya pengamalan syari’at Allah yang dibawanya. Sedangkan di akhirat ialah berupa syafa’at beliau bagi umatnya, besarnya ganjaran baginya, mendapat tempat yang terpuji.
Sesungguhnya Allah mengabarkan bahwa dia bershalawat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di dalam  firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً كَثِيراً وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang).Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (al-Ahzab : 41-43)

Di dalam hadits disebutkan :
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوْفِ

“Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang berada di shaff (barisan ) sebelah kanan.”
Hadits lain, Imam Ahmad meriwayatkan bahwa ‘Ashim bin ‘Ubaidillah berkata, aku mendengar  ‘Abdullah bin Abi Robi’ah bercerita, bahwa ayahnya berkata, aku mendengar Rosulullah bersabda:
من صلى عليّ صلاة لم تزل الملائكة تصلي عليه ما صلى علي فليقل عبد من ذلك أو أكثر
“Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, niscaya para malaikat akan bersholawat kepadanya selama dia bersholawat kepadaku, maka seorang hamba berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
Dalam hadits yang lain juga disebutkan:
البخيل من ذكرت عنده فلم يصل علي
“Orang yang pelit adalah orang yang aku disebut di sisinya dan dia tidak bersholawat kepadaku.” [HR.Tirmidzi no.3891 dari hadits Sulaiman bin Bilal, kemudian dia berkata: hadits ini ghorib shohih]

C.    CARA BERSHOLAWAT YANG BENAR DAN HUKUM MEMBACANYA
Bersholawat kepada Nabi Muhammad  SAW merupakan salah satu ibadah yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat besar pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan dicontohkan oleh beliau. Untuk mengetahui bagaimana cara bershalawat yang benar kepada Nabi akan diuraiakn sebagai berikut
Pertama: Nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ketika nama tersebut disebut maka kita dianjurkan untuk membaca salawat, adalah semua nama dan gelar beliau, termasuk kun-yah beliau (nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”). Seperti: Nabi, Rasul, Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim (kun-yah beliau), Nabiyullah, atau yang lainnya.
Kedua: Cara salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi wajib atau sunnah, di antaranya:
a. Ketika tasyahud akhir: wajib untuk bersalawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama.
c. Ketika hari Jumat: dianjurkan memperbanyak salawat.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bersalawat.
e.
    Ketika berdoa: dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat.
Ketiga: Lafal salawat, yang paling ringkas dan sesuai sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu ‘anhu, bahwa para sahabat pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ’”
Keterangan:
a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”.
b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat.
HUKUM BERSHALAWAT
Para ulama’ telah sepakat menetapkan hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam  adalah wajib pada keseluruhannya, tetapi mereka tidak sepakat (ijma’) tentang kapankah saat wajib bershalawat dan berapakah bilangannya, di antaranya:
  1. Wajib bershalawat dalam masa mengerjakan shalat.
  2. Membaca tasyahud (tahiyyat).
  3. Membaca tasyahud kedua/tahiyyat akhir.
  4. Setiap kali menyebut, mendengar atau menulis nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , ganti namanya atau pangkat kerasulan dan kenabian Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .
D.    FAEDAH DAN KEUTAMAAN SHALAWAT KEPADA RASULULLAH
Sungguh, setiap apa yang Allah perintahkan sudah sangat pasti Allah  persiapkan pula pahala bagi siapa yang mengamalkannya. Adapun keutamaan dan faedah shalawat kepada Rasulullah diantaranya:
1.      Menjalankan perintah Allah.
Sebab, Allah Ta’ala telah berfirman :
إِنَّ اللّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِين                        آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi    Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (al-Ahzab : 56)
Oleh karenanya, orang-orang yang bershalawat kepada Nabi  berarti telah mentaati perintah Allah .
2.      Allah juga bershalawat kepada Rasulullah.
3.      Para malaikat juga bershalawat kepada Rasulullah.
4.      Mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah untuk setiap kali satu shalawat kepada Rasulullah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

“Dari abu hurairah bahwasannya Rasulullah  bersabda: barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat  kepadannya  sepuluh kali.”
5.      Diangkat baginya sepuluh derajat, dan dihapus darinya sepuluh keburukan.
أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرَ دَرَجَاتٍ

“Abas bin malik berkata, telah bersabda Rasulullah r baranga siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya  sepuluh kali dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.”(HR. an-Nasa’i)
6.      Ditulis baginya sepuluh kebaikan
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمْ: مَنْ صَلَّى عَلَي مُرَّةً وَاحِدَةً كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسنات
Dari Abu Hurairah Rasulullah bersabda :“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah menulis baginya sepuluh kebaikan.”  (HR. Ahmad)
7.      Shalawat merupakan sebab mendapatkan syafaat Rasulullah
عَنْ رُوَيْفِعِ بْنِ ثَابِتِ اَلْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r, قَالَ: مَنْ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَقَالَ اَللَّهُمَّ أَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ عِنْدَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ

Dari Ruwaifi’ bin tsabit al-anshari bahwasannya Rasulullah rbersabda :“Barangsiapa yang bershalawat kepada Muhammad dan berkata “Allahumma anzilhul maq’adal muqorrob ‘indaka yaumal qiyamah (ya Allah berilah dia kedudukan yang dekat denganmu di hari kiamat)” maka wajib baginya mendapatkan syafa’atku.”
8.      Shalawat merupakan sebab diampuninya dosa.  
9.      Menjadikan seorang hamba dekat dengan beliau  pada hari kiamat.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r قَالَ : أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Dari abdullah bin mas’ud, bahwasannya Rasulullah rbersabda :“Manusia yang paling utama denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.”
10.  Shalawat merupakan sebab Allah akan memberikan seorang hamba apa yang dia inginkan.
11.   Menjadi sebab terpenuhinya segala kebutuhan.
12.  Shalawat menjadi sebab seseorang memperoleh  shalawat dari Allah dan para malaikat-Nya. (Al-ahzab : 43)
عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرٍو يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُوْلِ اللهِ r صَلَاةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَمَلَائِكَتُهُ سَبْعِيْنَ صَلَاةً فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ

“Abdullah bin ‘amru berkata, barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullahr satu kali, niscaya Allah dan para malaikat-Nya akan bershalawat kepadanya tujuh puluh kali.”
13.  Ia merupakan pensuci dan pembersih bagi orang yang bershalawat.
14.  Shalawat merupakan sebab kabar gembira seorang hamba dengan surga sebelum dia wafat.
15.   Menjadi sebab selamat dari malapetaka pada hari kiamat.
16.    Menjadi sebab baiknya sebuah majlis.
17.    Menjadi sebab seorang hamba ingat terhadap apa yang dia sedang lupa.
18.    Dengan bershalawat menjadikan sebab hilangnya kefaqiran.
19.    Menghilangkan sifat bakhil dalam diri seorang hamba.
20.   Merupakan pensukses do’a, dan menjadi hina jika ditinggalkan dalam do’a.
21.   Menempatkan pelakunya ke jalan surga, dan melemparkan orang yang meninggalkannya dari jalan surga.
22.  Menyelamatkan dari buruknya majlis yang tidak menyebut di dalamnya nam Allah.
23.   Menjadi sebab sempurnanya kalam yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya.
24.  Menjadi penerang seorang hamba tatkala berada di atas shiroth.
25.   Mengeluarkan seorang hamba dari kerasnya hati.
26.   Menjadi sebab langgengnya pujian Allah terhadap orang yang bershalawat diantara para penghuni langit dan bumi.
27.   Menjadi sebab meraih rahmat Allah.
28.   Menjadikan sebab kekalnya cinta kepada Rasululllah dan terus menambah cinta tersebut.




























BAB III
PENUTUP

1.      KESIMPULAN
Sholawat menurut bahasa ialah ada dua makna yakni do’a atau mendoakan agar diberkahi, adapun yang kedua ialah beribadah kepada Allah SWT semata-mata untuk mencari ridoNya
Dalil yang mensyari’atkan bersholawat
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

 “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .”(al-Ahzab : 56)
Serta hadits yang berbunyi
من صلى عليّ صلاة لم تزل الملائكة تصلي عليه ما صلى علي فليقل عبد من ذلك أو أكثر
“Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, niscaya para malaikat akan bersholawat kepadanya selama dia bersholawat kepadaku, maka seorang hamba berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
Hukum  membaca sholawat ialah
1)      Wajib bershalawat dalam masa mengerjakan shalat.
2)      Membaca tasyahud (tahiyyat).
3)      Membaca tasyahud kedua/tahiyyat akhir.
4)      Setiap kali menyebut, mendengar atau menulis nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , ganti namanya atau pangkat kerasulan dan kenabian Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .
Faedah dan keutamaan shalawat kepada rasulullah ialah
1)      Menjalankan perintah Allah.
2)      Allah juga bershalawat kepada Rasulullah.
3)      Para malaikat juga bershalawat kepada Rasulullah.
4)      Mendapatkan sepuluh shalawat dari Allah untuk setiap kali satu shalawat kepada Rasulullah
5)      Diangkat baginya sepuluh derajat, dan dihapus darinya sepuluh keburukan
6)      Shalawat merupakan sebab diampuninya dosa.  
7)      Menjadikan seorang hamba dekat dengan beliau  pada hari kiamat
8)      Dan masih banyak lagi.
Ø  KRITIK DAN SARAN
Makalah ini sepenuhnya belum sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini perlu adanya kritik yang konstruktif dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini
















DAFTAR PUSTAKA
Ø  Bahstul Masail PCNU Jember, Tim. 2008. Membongkar Kebohongan Buku “mantan kiai NU menggugat sholawat & dzikir syirik (H. Mahrus Ali). Jember: Khalista
Ø Abu Mu’awiyah, Hammad. 2007. Studi Kritis Perayaan Maulid Nabi. Gowa: Maktabah al-Tsariyah.
Ø Ali, Mahrus. 2007. Mantan kiai NU menggugat sholawat & dzikir syirik. Surabaya: Laa Tasyuki.





[1] Abu Mu’awiyah, Hammad. Studi Kritis Perayaan Maulid Nabi. Maktabah al-Tsariyah. Gowa. 2007. Hlm 138
[2] Abu Mu’awiyah, Hammad. Studi Kritis Perayaan Maulid Nabi. Maktabah al-Tsariyah. Gowa. 2007. Hlm 139

Tidak ada komentar:

Posting Komentar