SHOLAWATAN
BAB I
I.
Latar Belakang
Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu ibadah
yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat besar
pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai Nabi
shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak
sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan
dicontohkan oleh beliau.
Berawal dari masalah ini, saya akan mencoba membahas tata
cara mengenai membaca sholawat agar bernilai ibadah.
II.
Rumusan
dan Topik Pembahasan
Dalam
penulisan ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan sholawat, yakni berupa pengertian sholawat, dalil yang
mensyari’atkan bersholawat, cara bersholawat yang benar dan hukum
membacanya, faedah dan
keutamaan shalawat kepada rasulullah.
III.
Tujuan
Penulisan
Penulisan
ini bertujuan untuk memberikan pandangan kepada pembaca mengenai pengertian sholawat, dalil yang mensyari’atkan
bersholawat, cara bersholawat yang benar dan hukum membacanya, faedah dan keutamaan shalawat kepada
rasulullah.
BAB II
A. PENGERTIAN SHOLAWAT
Sholawat menurut bahasa ialah ada dua makna yakni do’a atau mendoakan agar
diberkahi, adapun yang kedua ialah beribadah kepada Allah SWT semata-mata untuk
mencari ridoNya. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 103
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم
بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاَتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ وَاللّهُ سَمِيعٌ
عَلِيمٌ
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Adapun menurut istilah sholawat merupakan
puji-pujian yang ditujukan kepada baginda Rasulullah saw, sesuai dengan firman
Allah SWT yang tercantum dalam surat al-Ahzab ayat 56
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Al-Hafizh ibn Katsir menyatakan dalam
Tafsirnya, maksud dari ayat ini adalah hamba Allah SWT mengabarkan kepada para
hamba-Nya mengenai kedudukan hamba dan Nabi-Nya di sisi-Nya dihadapan penghuni
alam atas (langit). Bahwa Dia memuji-mujinya dihadapan para malaikat yang
didekatkan dan bahwa para malaikat juga bersholawat kepada beliau. Kemudian
Allah SWT memerintahkan penghuni alam bawah (bumi) untuk mengucapkan sholawat
dan taslim kepada beliau, sehingga berkumpullah pujian dari penghuni kedua alam
tersebut seluruhnya kepada beliau[1]
“Dengan ayat
ini Allah memuliakan Rasul-Nya baik semasa hidup maupun setelah beliau wafat,
disebutkan pula kedudukan beliau; selain itu dengan ayat ini pula Allah
membersihkan seluruh kesalahan diri dan keluarga beliau. Sehingga, makna
shalawat Allah atas beliau adalah rahmat dan ridha-Nya, adapun shalawat dari
malaikat adalah do’a dan istighfar, sedangakan shalawat dari umatnya adalah
do’a dan menghormati serta mengagungkan perintahnya”, ungkap Imam al-Qurthuby
dalam tafsirnya
Tentang makna sholawat menurut Imam Bukhari
dalam shohihnya “abul ‘Aliyah berkata sholawat Allah kepada beliau adalah
pujian-Nya kepada beliau dihadapan para malaikat. Adapun sholawat para malaikat
kepada beliau adalah bermakna do’a[2].
Adapun diantara hadits-hadits yang
mensyari’atkan perintah untuk bersholawat kepada Rasulullah adalah sebagai
berikut
عن أبي
هريرة رضي الله عنه قال: قال
رسول الله صلّى الله عليه و سلّم : لا تجعلوا بيوتكم ولا تجعلوا قبري عيدا و صلوا
عليّ فإنّ صلاتكم تبلغني حيث كنتم
Dari Abu Hurairah bersabda: “ Janganlah kalian
menjadikan rumah-rumah kalian kunuran, dan jangnalah kalian menjadikan
kunuranku sebagai tempat perayaan, bersholawatlah kepadaku karena sesungguhnya
ucapan sholawat kalian akan sampai kepadaku dimanapun kalaian berada”. (HR. Abu Daud) dengan sanad Hasan
B. DALIL YANG MENSYARI’ATKAN BERSHOLAWAT
Diantara hak Nabi yang disyari’atkan
Allah atas umatnya adalah agar mereka
mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Alllah dan
para malaikatNya telah bershalawat kepada beliau dan Allah memerintahkan kepada hamba-Nya agar
mengucapkan shalawat dan taslim (mengucapkan salam) kepada beliau.
Allah berfirman :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya
bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu
untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya .”(al-Ahzab : 56)
Ibnu Abi Hatim,
Abu Syaikh dan Ibnu Marduwaih telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa bani
isroil berkata kepada Musa “Apakah
Robbmu bershalawat kepadamu?” Maka Allah berseru kepada Musa, “Wahai Musa jika
mereka bertanya kepadamu apakah Robbmu bershalawat kepadamu, maka katakanlah
ya!Aku dan para malaikatKu bershalawat kepada Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Ku”.
Maka turunlah kepada Rasulullah ayat ini
Bahwasannya Allah telah mengagungkan
Rasul-Nya, di dunia berupa ditinggikannya nama beliau dan tampak jelas agama
yang dibawanya di muka bumi dan langgengnya pengamalan syari’at Allah yang
dibawanya. Sedangkan
di akhirat ialah berupa syafa’at beliau bagi umatnya, besarnya ganjaran
baginya, mendapat tempat yang terpuji.
Sesungguhnya Allah mengabarkan bahwa
dia bershalawat kepada hamba-hamba-Nya yang beriman di dalam firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْراً
كَثِيراً وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ
وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ
بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
“Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.Dialah
yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu),
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang).Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (al-Ahzab : 41-43)
Di
dalam hadits disebutkan :
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى مَيَامِنِ
الصُّفُوْفِ
“Sesungguhnya
Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang berada di shaff
(barisan ) sebelah kanan.”
Hadits lain, Imam Ahmad meriwayatkan bahwa ‘Ashim bin
‘Ubaidillah berkata, aku mendengar ‘Abdullah bin Abi Robi’ah bercerita,
bahwa ayahnya berkata, aku mendengar Rosulullah bersabda:
من صلى عليّ صلاة لم تزل الملائكة تصلي عليه ما صلى علي فليقل
عبد من ذلك أو أكثر
“Barang
siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, niscaya para malaikat akan
bersholawat kepadanya selama dia bersholawat kepadaku, maka seorang hamba
berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
Dalam hadits yang lain juga disebutkan:
البخيل من ذكرت عنده فلم يصل علي
“Orang
yang pelit adalah orang yang aku disebut di sisinya dan dia tidak bersholawat kepadaku.” [HR.Tirmidzi no.3891 dari hadits
Sulaiman bin Bilal, kemudian dia berkata: hadits ini ghorib shohih]
C.
CARA BERSHOLAWAT YANG BENAR DAN HUKUM
MEMBACANYA
Bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu
ibadah yang sangat agung. Ia termasuk dalam amalan-amalan ringan yang sangat
besar pahala dan keutamaannya. Seorang muslim yang setia dan mencintai Nabi
shallallahu alaihi wasallam dengan baik dan benar akan senantiasa memperbanyak
sholawat dan salam kepada beliau sesuai dengan bacaan yang diajarkan dan
dicontohkan oleh beliau. Untuk mengetahui
bagaimana cara bershalawat yang benar kepada Nabi akan diuraiakn sebagai berikut
Pertama: Nama
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang ketika nama tersebut disebut
maka kita dianjurkan untuk membaca salawat, adalah semua nama dan gelar beliau,
termasuk kun-yah beliau (nama lain yang diawali dengan “Abu” atau “Ummu”).
Seperti: Nabi, Rasul, Rasulullah, Muhammad, Abul Qasim (kun-yah beliau),
Nabiyullah, atau yang lainnya.
Kedua: Cara
salawat yang benar adalah dengan mengikuti cara Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Namun, ada beberapa keadaan yang menyebabkan bersalawat menjadi
wajib atau sunnah, di antaranya:
a.
Ketika tasyahud akhir: wajib untuk bersalawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama.
c. Ketika hari Jumat: dianjurkan memperbanyak salawat.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bersalawat.
e. Ketika berdoa: dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat.
b. Ketika dalam majelis (berkumpulnya beberapa orang untuk mengobrol): wajib untuk bersalawat, menurut sebagian ulama.
c. Ketika hari Jumat: dianjurkan memperbanyak salawat.
d. Seusai mendengar azan: dianjurkan untuk bersalawat.
e. Ketika berdoa: dianjurkan untuk mengawalinya atau mengakhirinya dengan salawat.
Ketiga: Lafal
salawat, yang paling ringkas dan sesuai sunnah, disebutkan dalam hadis riwayat
Bukhari dan Muslim, “Dari Ka’ab bin Ujrah radhiallahu ‘anhu, bahwa para sahabat
pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kami telah memahami tata cara memberi salam
kepada Anda, lalu bagaimana cara memberi salawat kepada Anda?’ Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Ucapkanlah,
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ،
اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ
عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ’”
Keterangan:
a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”.
b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat.
a. Salawat ini disebut dengan “salawat ibrahimiyah”.
b. Ini adalah salawat terbaik karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajarkannya sendiri kepada para sahabat.
HUKUM BERSHALAWAT
Para ulama’
telah sepakat menetapkan hukum bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam adalah wajib pada keseluruhannya, tetapi mereka tidak
sepakat (ijma’) tentang kapankah saat wajib bershalawat dan berapakah
bilangannya, di antaranya:
- Wajib bershalawat dalam masa mengerjakan shalat.
- Membaca tasyahud (tahiyyat).
- Membaca tasyahud kedua/tahiyyat akhir.
- Setiap kali menyebut, mendengar atau menulis nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , ganti namanya atau pangkat kerasulan dan kenabian Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .
D.
FAEDAH
DAN KEUTAMAAN SHALAWAT KEPADA RASULULLAH
Sungguh, setiap
apa yang Allah perintahkan sudah sangat pasti Allah persiapkan pula pahala bagi siapa yang
mengamalkannya. Adapun keutamaan dan faedah shalawat kepada Rasulullah
diantaranya:
1.
Menjalankan
perintah Allah.
Sebab,
Allah Ta’ala telah berfirman :
إِنَّ اللّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِين
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk
Nabi Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah
kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (al-Ahzab : 56)
Oleh karenanya, orang-orang yang bershalawat kepada
Nabi berarti telah mentaati perintah
Allah .
2. Allah juga bershalawat kepada
Rasulullah.
3.
Para
malaikat juga bershalawat kepada Rasulullah.
4. Mendapatkan sepuluh shalawat dari
Allah untuk setiap kali satu shalawat kepada Rasulullah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ r
قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Dari abu
hurairah bahwasannya Rasulullah
bersabda: barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya
Allah akan bershalawat kepadannya sepuluh kali.”
5.
Diangkat
baginya sepuluh derajat, dan dihapus darinya sepuluh keburukan.
أَنَسُ
بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَمَ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ
عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرَ خَطِيْئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرَ
دَرَجَاتٍ
“Abas bin malik berkata, telah bersabda Rasulullah r baranga siapa yang bershalawat
kepadaku satu kali, niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali
dan dihapus darinya sepuluh kesalahan, diangkat baginya sepuluh derajat.”(HR. an-Nasa’i)
6. Ditulis baginya sepuluh kebaikan
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمْ: مَنْ
صَلَّى عَلَي مُرَّةً وَاحِدَةً كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ
حَسنات
Dari Abu Hurairah Rasulullah
bersabda :“Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, niscaya Allah
menulis baginya sepuluh kebaikan.” (HR. Ahmad)
7.
Shalawat
merupakan sebab mendapatkan syafaat Rasulullah
عَنْ رُوَيْفِعِ بْنِ ثَابِتِ
اَلْأَنْصَارِيِّ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r, قَالَ: مَنْ
صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَقَالَ اَللَّهُمَّ أَنْزِلْهُ الْمَقْعَدَ الْمُقَرَّبَ
عِنْدَكَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَجَبَتْ لَهُ شَفَاعَتِيْ
Dari Ruwaifi’ bin tsabit al-anshari
bahwasannya Rasulullah rbersabda :“Barangsiapa yang bershalawat kepada Muhammad
dan berkata “Allahumma anzilhul maq’adal muqorrob ‘indaka yaumal qiyamah (ya
Allah berilah dia kedudukan yang dekat denganmu di hari kiamat)” maka wajib
baginya mendapatkan syafa’atku.”
8.
Shalawat
merupakan sebab diampuninya dosa.
9.
Menjadikan
seorang hamba dekat dengan beliau pada
hari kiamat.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ r قَالَ : أَوْلَى
النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Dari abdullah bin mas’ud, bahwasannya
Rasulullah rbersabda
:“Manusia yang paling utama denganku pada hari kiamat adalah yang paling
banyak bershalawat kepadaku.”
10.
Shalawat
merupakan sebab Allah akan memberikan seorang hamba apa yang dia inginkan.
11.
Menjadi sebab terpenuhinya segala kebutuhan.
12.
Shalawat
menjadi sebab seseorang memperoleh shalawat dari Allah dan para
malaikat-Nya. (Al-ahzab
: 43)
عَبْدُ اللهِ بْنِ عَمْرٍو يَقُوْلُ
مَنْ صَلَّى عَلَى رَسُوْلِ اللهِ r صَلَاةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَمَلَائِكَتُهُ سَبْعِيْنَ
صَلَاةً فَلْيُقِلَّ عَبْدٌ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ
“Abdullah bin
‘amru berkata, barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullahr satu kali, niscaya Allah dan para
malaikat-Nya akan bershalawat kepadanya tujuh puluh kali.”
13.
Ia
merupakan pensuci dan pembersih bagi orang yang bershalawat.
14.
Shalawat
merupakan sebab kabar gembira seorang hamba dengan surga sebelum dia wafat.
15.
Menjadi sebab selamat dari malapetaka pada hari kiamat.
16.
Menjadi sebab baiknya sebuah majlis.
17.
Menjadi sebab seorang hamba ingat
terhadap apa yang dia sedang lupa.
18.
Dengan bershalawat menjadikan sebab
hilangnya kefaqiran.
19.
Menghilangkan sifat bakhil dalam
diri seorang hamba.
20.
Merupakan pensukses do’a, dan menjadi hina jika ditinggalkan
dalam do’a.
21.
Menempatkan pelakunya ke jalan surga, dan melemparkan orang
yang meninggalkannya dari jalan surga.
22.
Menyelamatkan
dari buruknya majlis yang tidak menyebut di dalamnya nam Allah.
23.
Menjadi sebab sempurnanya kalam yang dimulai dengan pujian
kepada Allah dan shalawat kepada Rasul-Nya.
24.
Menjadi
penerang seorang hamba tatkala berada di atas shiroth.
25.
Mengeluarkan seorang hamba dari kerasnya hati.
26.
Menjadi sebab langgengnya pujian Allah terhadap orang yang
bershalawat diantara para penghuni langit dan bumi.
27.
Menjadi sebab meraih rahmat Allah.
28.
Menjadikan sebab kekalnya cinta kepada Rasululllah dan terus
menambah cinta tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sholawat menurut bahasa ialah ada dua makna yakni do’a atau mendoakan agar
diberkahi, adapun yang kedua ialah beribadah kepada Allah SWT semata-mata untuk
mencari ridoNya
Dalil yang mensyari’atkan bersholawat
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah
dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya .”(al-Ahzab
: 56)
Serta hadits yang berbunyi
من صلى عليّ صلاة لم تزل الملائكة تصلي عليه ما صلى علي فليقل
عبد من ذلك أو أكثر
“Barang
siapa yang bersholawat kepadaku satu sholawat, niscaya para malaikat akan
bersholawat kepadanya selama dia bersholawat kepadaku, maka seorang hamba
berbuat itu sedikit ataupun banyak.”
Hukum membaca sholawat ialah
1) Wajib bershalawat dalam masa
mengerjakan shalat.
2) Membaca tasyahud (tahiyyat).
3) Membaca tasyahud kedua/tahiyyat
akhir.
4) Setiap kali menyebut, mendengar atau
menulis nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam , ganti namanya atau
pangkat kerasulan dan kenabian Baginda Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam .
Faedah dan keutamaan shalawat kepada rasulullah ialah
1) Menjalankan perintah Allah.
2)
Allah
juga bershalawat kepada Rasulullah.
3)
Para
malaikat juga bershalawat kepada Rasulullah.
4)
Mendapatkan
sepuluh shalawat dari Allah untuk setiap kali satu shalawat kepada Rasulullah
5)
Diangkat
baginya sepuluh derajat, dan dihapus darinya sepuluh keburukan
6)
Shalawat
merupakan sebab diampuninya dosa.
7)
Menjadikan
seorang hamba dekat dengan beliau pada
hari kiamat
8)
Dan masih banyak lagi.
Ø KRITIK DAN
SARAN
Makalah ini sepenuhnya belum sempurna, karena
kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu, untuk kesempurnaan makalah ini
perlu adanya kritik yang konstruktif dari para pembaca demi sempurnanya makalah
ini
DAFTAR PUSTAKA
Ø Bahstul Masail PCNU Jember, Tim. 2008. Membongkar Kebohongan Buku “mantan kiai NU
menggugat sholawat & dzikir syirik (H. Mahrus Ali). Jember: Khalista
Ø Abu Mu’awiyah, Hammad. 2007. Studi Kritis Perayaan Maulid Nabi. Gowa:
Maktabah al-Tsariyah.
Ø Ali, Mahrus. 2007. Mantan kiai NU menggugat sholawat & dzikir syirik. Surabaya: Laa Tasyuki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar